Selasa, 01 Oktober 2013

Makalah Agama Kristen (Bab IV a)

PENYAKIT KUSTA DITINJAU DARI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT, ALKITAB 
DAN ETIKA KRISTEN

OLEH : 
STEVY ERDIATRI NATALIA PURBA
G1B010013


BAB IV
Penyakit Kusta ditinjau dari Etika Kristen

1.1                          Etika Kristen
Sains mendefinisikan etika sebagai, “serangkaian prinsip moral, yang merupakan kajian mengenai nilai-nilai moralitas.” Karena itu Etika Kristen adalah prinsip-prinsip yang disarikan dari iman Kristen yang menjadi dasar tindakan kita. Walaupun Firman Tuhan mungkin tidak menyinggung dan membicarakan seluruh situasi yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan kita, prinsip-prinsipnya memberi kita standar yang harus kita ikuti dalam situasi-situasi di mana tidak ada instruksi yang eksplisit.
Misalnya, Alkitab tidak berbicara secara eksplisit mengenai penggunaan obat-obat terlarang, namun berdasarkan prinsip-prinsip yang kita pelajari melalui Alkitab kita tahu bahwa itu salah. Salah satunya adalah Alkitab mengatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus dan kita harus memuliakan Allah dengannya (1 Korintus 6:19-20, hal.203-204 PB).

1Korintus 6 : 19-20
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? 6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Kita sudah tahu bahwa menggunakan obat-obat terlarang adalah merusak bait Roh Kudus, karena kita sudah mengetahui akibat  dari penggunaan obat-obat terlarang pada tubuh kita dan apabila kita menggunakan obat-obatan terlarang maka organ tubuh kita akan mengalami kerusakan. Dan jelas hal itu tidak memuliakan Allah.
Alkitab juga memberi tahu kita bahwa kita harus mengikuti pemerintah yang Allah telah tempatkan (Roma 13:1, hal.195 PB). Mengingat natur obat-obat terlarang yang ilegal, penggunaannya berarti kita tidak menaati pemerintah namun melawan mereka. Apakah ini berarti kalau obat-obat terlarang itu dilegalisasi lalu berarti boleh? Tetap tidak karena melanggar prinsip pertama.
Roma 13 : 1
“Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.

Dengan menggunakan prinsip-prinisp yang kita temukan dalam Kitab Suci orang-orang Kristen dapat menentukan jalan yang harus ditempuh dalam situasi apapun. Dalam kasus-kasus tertentu ini merupakan hal yang sederhana, seperti “peraturan hidup” yang terdapat dalam “Kolose 3”.
Dalam kasus-kasus lain kita perlu menggali lebih dalam. Cara yang terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan mendoakan Firman Tuhan. Roh Kudus mendiami setiap orang percaya dan bagian dari peranan-Nya adalah mengajar bagaimana seharusnya kita hidup :
(Yohanes 14:26)
“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”.

            (1 Yohanes 2:27)
“Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia”.

Jadi ketika kita mendoakan Kitab Suci, Roh Kudus akan menuntun kita dan mengajar kita. Dia akan menunjukkan kita prinsip yang kita perlu pegang dalam situasi tertentu.
Walaupun Firman Allah tidak membicarakan segala situasi yang kita hadapi dalam hidup kita, namun Firman Allah cukup untuk kita menghidupi kehidupan Kristen kita. Untuk kebanyakan hal kita tinggal melihat apa yang dikatakan Alkitab dan mengikuti arah yang diberikan.
Dalam kasus-kasus di mana Alkitab tidak memberi petunjuk yang eksplisit untuk situasi tertentu, kita perlu melihat prinsip yang melatarbelakanginya. Sekali lagi dalam kasus-kasus tertentu itu merupakan hal yang mudah. Kebanyakan dari prinsip yang orang-orang Kristen ikuti adalah cukup untuk hampir semua situasi.
Dalam kasus yang langka di mana tidak ada petunjuk Kitab Suci yang eksplisit maupun prinsip yang jelas, kita perlu bersandar kepada Allah. Kita mesti mendoakan Firman-Nya, dan membuka diri kita kepada Roh-Nya. Roh Kudus akan mengajar kita dan menuntun kita dalam Alkitab untuk mendapatkan prinsip yang kita perlu pegang sehingga kita dapat berjalan dan hidup sebagaimana layaknya orang Kristen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar