TUGAS TERSTUKTUR
MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
“FLU BABI”
Disusun oleh :
1.
Stevy E.N
Purba G1B010013
2.
Awalia Noer S.P G1B010041
3.
Tri Addya Karini G1B010068
BAB I
PENDAHULUAN
Swine
Influenza (flu
babi) adalah penyakit pernapasan babi yang
disebabkan oleh
Swine Influenza Virus
yaitu virus influenza
tipe
A subtipe H1N1 yang menyebabkan
wabah influenza pada babi. Virus influenza tipe A adalah influenza yang virusnya bisa menginfeksi manusia dan binatang.
Virus flu babi
menyebabkan tingkat penyakit tinggi dan
tingkat kematian yang rendah pada babi. Virus flu babi
klasik
(Virus influenza tipe A
subtipe H1N1)
pertama kali diisolasi dari babi pada tahun 1930 (Centers
for Disease Control and Prevention (CDC), 2012.)
Kebanyakan
virus influenza
babi menular
melalui kontak
langsung.
Cara-cara di mana flu babi dapat menginfeksi manusia yaitu meliputi:
-
Seseorang yang terinfeksi flu babi
manusia dapat menularkan virus tersebut
kepada orang lain, selama
mereka menunjukkan gejala
setelah
tiga hari melakukan pengobatan
antivirus.
-
Seseorang yang merawat orang yang positif terjangkit flu babi manusia
dapat pula terinfeksi virus tersebut, karena dia menghirup bersin atau tetesan batuk. yang telah terinfeksi virus flu babi. Hal ini dikenal
sebagai kontak langsung.
-
Virus flu babi manusia dapat hidup
sekitar dua jam di luar tubuh. Sehingga
infeksi
dapat terjadi ketika seseorang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi virus tersebut (seperti jaringan
kotor) dan kemudian dia menyentuh
hidung, mata
atau mulutnya sendiri. Hal ini dikenal sebagai kontak
tidak langsung.
-
Dalam beberapa kasus, seseorang yang positif terinfeksi flu
babi tidak mengalami
gejala apapun. Namun,
mereka masih bisa menulari orang lain.
-
Peternak babi dapat terinfeksi virus ini secara langsung dari babi
yang terinfeksi.
Misalnya,
dengan menangani babi yang
sedang sakit, tetapi mereka tidak mencuci tangan
mereka setelah selesai
melakukannya.
(Better Health, 2012)
Flu
babi tidak bisa menyebar
dengan memakan daging babi.
Karena virus
flu babi tidak menyebar melalui produk makanan. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa flu babi tidak akan meyebar melalui dagingnya, asal daging
tersebut ditangani dan dimasak dengan benar (Better Health, 2012)
BAB II
PERMASALAHAN
Prevalensi
keseluruhan dari
infeksi virus
influenza
babi pada manusia
tidak diketahui,
namun bukti
serologis
menunjukkan
paparan
yang
relatif
umum terjadi di
kalangan orang
yang berhubungan
dengan babi (peternak babi). Infeksi
flu babi pada manusia juga terjadi pada mereka yang berkerja di laboratorium,
pertanian, peternakan dan bekerja sebagai pembungkus daging (Lowa State
University, 2009).
a.
Angka
Kesakitan
Selama
musim dingin di
belahan bumi selatan, tingkat rawat
inap yang dilaporkan dari berbagai
negara berkisar 2,0 - 31,8
per 100.000 penduduk (Lowa State University, 2009).
b.
Angka
Kematian
Angka kematian
di belahan bumi selatan relatif rendah,
dengan kurang dari 1 kematian per
100.000 penduduk di
sebagian besar negara. Masing-masing
negara melaporkan angka
kematian 0 - 36,1
per 1.000.000
penduduk
(Lowa State University, 2009).
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
a.
Keluhan
dan Gejala Penyakit
Gejala
flu babi pada manusia mirip dengan
gejala flu musiman pada manusia dan dapat mencakup :
-
Demam (lebih
dari 37,8
° C)
-
Sakit tenggorokan
-
Batuk
-
Hidung tersumbat
-
Sakit kepala dan
nyeri tubuh
-
Kelelahan dan menggigil
(Qhse Dept, 2009)
b.
Pemeriksaan
Penunjang Diagnostik
Infeksi
influenza
A dapat
didiagnosis dengan
isolasi virus atau RT-PCR
(Reverse-transcriptase Polymerase Chain Reaction), yang dilakukan dengan menggunakan sekresi
pernapasan. Sampel harus dikumpulkan seawal mungkin setelah timbulnya penyakit (J.S.Malik Peiris et al, 2009). Antigen virus
dapat ditemukan dengan menggunakan
tes
immunosorbent
imunofluoresensi
atau enzim-linked
(ELISA) (Lowa State University, 2009).
Metode diagnosis dalam hal ini termasuk:
-
Riwayat
kesehatannya
-
Riwayat perjalanan
-
Pemeriksaan fisik
-
Sputum pada hidung
dan tenggorokan (untuk analisis laboratorium)
(Better
Health, 2012)
c.
Etiologi
Virus influenza
pada babi
adalah virus flu babi
tipe A yang termasuk dalam genus influenzavirus A dan family Orthomyxoviridae, yang
beredar pada babi. Virus flu babi
tipe A
diklasifikasikan ke dalam subtipe
berdasarkan dua antigen permukaan yaitu,
protein hemaglutinin
(H) dan protein
neuraminidase
(N). Kedua protein yang terlibat dalam lampiran sel dan melepaskan dari sel, dan juga target utama
bagi respon kekebalan. Virus
influenza A secara teoritis berisi
16 antigen hemaglutinin
(H1 sampai H16)
dan 9 antigen neuraminidase
(N1 ke N9). Virus influenza babi yang
beredar saat ini
mengandung H1, H2
atau H3, dan N1, N2 atau N3 (Lowa State University, 2009).
Masa
inkubasi virus H1N1 pada manusia itu terjadi selama 2-7 hari, tetapi untuk
penderita yang memiliki penyakit penyakit pernafasan lain atau jantung maka
masa inkubasi akan berlangsung lebih cepat 3-5 hari (Lowa State University,
2009).
d.
Cara
Pencegahan
1.
Tutupi
hidung dan mulut Anda dengan tisu jika Anda batuk atau bersin. Kemudian buang
tisu itu ke kotak sampah.
2.
Sering-seringlah
mencuci tangan Anda dengan air bersih dan sabun, terutama setelah Anda batuk
atau bersin. Pembersih tangan berbasis alkohol juga efektif digunakan.
3.
Jangan
menyentuh mulut atau hidung Anda dengan tangan.
4.
Hindari
kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit flu. Sebab influenza umumnya
menyebar lewat orang ke orang melalui batuk atau bersin penderita.
5.
Jika
Anda sakit flu, Anda sebaiknya tidak masuk kerja atau sekolah dan beristirahat
di rumah.
6.
Jika
sudah merasa sakit, segeralah pergi ke dokter.
7.
Jaga
kondisi tubuh, dengan istirahat yang cukup.
(Centers
for Disease Control and Prevention (CDC), 2012.)
e.
Cara
Pengobatan
Tidak ada obat khusus untuk flu babi pada manusia. Tetapi obat yang bisa digunakan adalah Obat
antivirus seperti Oseltamivir (Tamiflu), Symmetrel (Amantadine), Flumadine
(Rimantadine), Relenza (Zanamivir). Obat antivirus tersebut dapat
mencegah penyebaran virus
influenza dalam tubuh,
serta dapat
menurunkan rasa sakit dan mencegah komplikasi flu yang serius. Jika pengobatan dimulai dalam waktu 48
jam setelah gejala pertama
muncul, hal ini dapat mengurangi keparahan gejala dan waktu yang dibutuhkan
untuk pulih dari penyakit lebih singkat (Better Health,
2012)
Perawatan
untuk influenza pada manusia yang tanpa komplikasi bisa dilakukan dengan istirahat
yang cukup dan mengkonsumsi makanan yang sehat serta bergizi. Kebanyakan orang
yang terinfeksi virus H1N1 baru sembuh dalam waktu seminggu tanpa pengobatan.
Kasus yang lebih parah dengan komplikasi resiko yang tinggi dapat diobati
dengan obat antivirus (Lowa State University, 2009).
Obat antivirus
ini
juga dapat diambil sebagai tindakan pencegahan jika Anda telah melakukan kontak
langsung
dengan seseorang yang diduga
menderita flu babi (Better Health, 2012).
f.
Rehabilitasi
Sebagian besar penderita
penyakit flu babi tidak memerlukan rehabilitasi khusus.
g.
Prognosis
Sebagai
perbandingan tingkat morbiditas untuk influenza musiman
manusia adalah tinggi, tetapi infeksi tanpa komplikasi dengan virus influenza
manusia jarang berakibat fatal pada orang sehat. Infeksi flu babi dengan virus influenza manusia
lebih parah pada anak-anak (terutama bayi), orang dengan penyakit pernapasan
atau jantung, dan mereka yang imunosupresi (Lowa State University, 2009).
DAFTAR PUSTAKA
Better
Health. 2012. Swine Flu. http://www.betterhealth.vic.gov.au /bhcv2 /bhcpdf. nsf/ByPDF/Swine_flu/$File/Swine_flu.pdf. Diakses pada tanggal 01 April 2012.
Centers for Disease Control and
Prevention (CDC). 2012.
Swine Influenza (Flu). www.muhlsdk12.org/webdocs/5/SwineInfluenza.pdf.
Diakses pada tanggal 01 April 2012.
J.S.Malik Peiris et al.2009. “Journal of Clinical Virology 45” Halaman 169- 173.http://vbs.psu.edu/currentstudents/clubs/biomedical-sciences/weekly-articles/The%202009%20H1N1%20influenza%20outbreak%20in%20its%20historical%20context.pdf Diakses tanggal 01 April 2012.
Lowa State University. 2009. Swine Influenza. www.cfsph.iastate.edu/Factsheets/ pdfs/swine_influenza.pdf. Diakses
tanggal 01 April 2012.
Qhse Dept.2009. Influenza – Swine Flu Self Study Package. www.sgh.org.sa/sf/ files/Swine-Flu-INFLUENZA.pdf. Diakses tanggal
01 April 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar