Minggu, 15 April 2012

Swine Influenza ( Flu Babi )



TUGAS TERSTUKTUR
MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
FLU BABI
 





Disusun oleh  :
1.      Stevy E.N Purba         G1B010013
2.      Awalia Noer S.P         G1B010041
3.      Tri Addya Karini        G1B010068


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2012





BAB I
PENDAHULUAN
Swine Influenza (flu babi) adalah penyakit pernapasan babi yang disebabkan oleh Swine Influenza Virus  yaitu virus influenza tipe A subtipe H1N1 yang menyebabkan wabah influenza pada babi. Virus influenza tipe A adalah influenza yang virusnya bisa menginfeksi manusia dan binatang. Virus flu babi menyebabkan tingkat penyakit tinggi dan tingkat kematian yang rendah pada babi. Virus flu babi klasik (Virus influenza tipe A subtipe H1N1) pertama kali diisolasi dari babi pada tahun 1930 (Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2012.)
Kebanyakan virus influenza babi  menular melalui kontak langsung. Cara-cara di mana flu babi dapat menginfeksi manusia yaitu meliputi:
-          Seseorang yang terinfeksi flu babi manusia dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain, selama mereka menunjukkan gejala setelah tiga hari melakukan pengobatan antivirus.
-          Seseorang yang merawat orang yang positif terjangkit flu babi manusia dapat pula terinfeksi virus tersebut, karena dia menghirup bersin atau tetesan batuk. yang telah terinfeksi virus flu babi. Hal ini dikenal sebagai kontak langsung.
-          Virus flu babi manusia dapat hidup sekitar dua jam di luar tubuh. Sehingga infeksi dapat terjadi ketika seseorang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi virus tersebut (seperti jaringan kotor) dan kemudian dia menyentuh hidung, mata atau mulutnya sendiri. Hal ini dikenal sebagai kontak tidak langsung. 
-          Dalam beberapa kasus, seseorang yang positif terinfeksi flu babi tidak mengalami gejala apapun. Namun, mereka masih bisa menulari orang lain.
-          Peternak babi dapat terinfeksi virus ini secara langsung dari babi yang terinfeksi. Misalnya, dengan menangani babi yang sedang sakit, tetapi mereka tidak mencuci tangan mereka setelah selesai melakukannya.
(Better Health, 2012)
Flu babi tidak bisa menyebar dengan memakan daging babi. Karena virus flu babi tidak menyebar melalui produk makanan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa flu babi tidak akan meyebar melalui dagingnya, asal daging tersebut ditangani dan dimasak dengan benar (Better Health, 2012)


BAB II
PERMASALAHAN
Prevalensi keseluruhan dari infeksi virus influenza babi pada manusia tidak diketahui, namun bukti serologis menunjukkan paparan yang relatif umum terjadi di kalangan orang yang berhubungan dengan babi (peternak babi). Infeksi flu babi pada manusia juga terjadi pada mereka yang berkerja di laboratorium, pertanian, peternakan dan bekerja sebagai pembungkus daging (Lowa State University, 2009).
a.       Angka Kesakitan
Selama musim dingin di belahan bumi selatan, tingkat rawat inap yang dilaporkan dari berbagai negara berkisar 2,0 - 31,8 per 100.000 penduduk (Lowa State University, 2009).
b.      Angka Kematian
Angka kematian di belahan bumi selatan relatif rendah, dengan kurang dari 1 kematian per 100.000 penduduk di sebagian besar negara. Masing-masing negara melaporkan angka kematian 0 - 36,1 per 1.000.000 penduduk (Lowa State University, 2009).


BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
a.       Keluhan dan Gejala Penyakit
Gejala flu babi pada manusia mirip dengan gejala flu musiman pada manusia dan dapat mencakup :
-          Demam (lebih dari 37,8 ° C)
-          Sakit tenggorokan
-          Batuk
-          Hidung tersumbat
-          Sakit kepala dan nyeri tubuh
-          Kelelahan dan menggigil
(Qhse Dept, 2009)

b.      Pemeriksaan Penunjang Diagnostik
Infeksi influenza A dapat didiagnosis dengan isolasi virus atau RT-PCR (Reverse-transcriptase Polymerase Chain Reaction), yang dilakukan dengan menggunakan sekresi pernapasan. Sampel harus dikumpulkan seawal mungkin setelah timbulnya penyakit (J.S.Malik Peiris et al, 2009). Antigen virus dapat ditemukan dengan menggunakan tes immunosorbent imunofluoresensi atau enzim-linked (ELISA) (Lowa State University, 2009).
Metode diagnosis dalam hal ini termasuk:
-          Riwayat kesehatannya
-          Riwayat perjalanan
-          Pemeriksaan fisik
-          Sputum pada hidung dan tenggorokan (untuk analisis laboratorium)
(Better Health, 2012)

c.       Etiologi
 Virus influenza pada babi adalah virus  flu babi tipe A yang termasuk dalam genus influenzavirus A dan family Orthomyxoviridae, yang beredar pada babi. Virus flu babi tipe A diklasifikasikan ke dalam subtipe berdasarkan dua antigen permukaan yaitu, protein hemaglutinin (H) dan protein neuraminidase (N). Kedua protein yang terlibat dalam lampiran sel dan melepaskan dari sel, dan juga target utama bagi respon kekebalan. Virus influenza A secara teoritis berisi 16 antigen hemaglutinin (H1 sampai H16) dan 9 antigen neuraminidase (N1 ke N9). Virus influenza babi yang beredar saat ini mengandung H1, H2 atau H3, dan N1, N2 atau N3 (Lowa State University, 2009).
Masa inkubasi virus H1N1 pada manusia itu terjadi selama 2-7 hari, tetapi untuk penderita yang memiliki penyakit penyakit pernafasan lain atau jantung maka masa inkubasi akan berlangsung lebih cepat 3-5 hari (Lowa State University, 2009).

d.      Cara Pencegahan
1.      Tutupi hidung dan mulut Anda dengan tisu jika Anda batuk atau bersin. Kemudian buang tisu itu ke kotak sampah.
2.      Sering-seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih dan sabun, terutama setelah Anda batuk atau bersin. Pembersih tangan berbasis alkohol juga efektif digunakan.
3.      Jangan menyentuh mulut atau hidung Anda dengan tangan.
4.      Hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit flu. Sebab influenza umumnya menyebar lewat orang ke orang melalui batuk atau bersin penderita.
5.      Jika Anda sakit flu, Anda sebaiknya tidak masuk kerja atau sekolah dan beristirahat di rumah.
6.      Jika sudah merasa sakit, segeralah pergi ke dokter.
7.      Jaga kondisi tubuh, dengan istirahat yang cukup.
(Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2012.)


e.       Cara Pengobatan
Tidak ada obat khusus untuk flu babi pada manusia. Tetapi obat yang bisa digunakan adalah Obat antivirus seperti Oseltamivir (Tamiflu), Symmetrel (Amantadine), Flumadine (Rimantadine), Relenza (Zanamivir). Obat antivirus tersebut dapat mencegah penyebaran virus influenza dalam tubuh, serta dapat menurunkan rasa sakit dan mencegah komplikasi flu yang serius. Jika pengobatan dimulai dalam waktu 48 jam setelah gejala pertama muncul, hal ini dapat mengurangi keparahan gejala dan waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari penyakit lebih singkat (Better Health, 2012)
Perawatan untuk influenza pada manusia yang tanpa komplikasi bisa dilakukan dengan istirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan yang sehat serta bergizi. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus H1N1 baru sembuh dalam waktu seminggu tanpa pengobatan. Kasus yang lebih parah dengan komplikasi resiko yang tinggi dapat diobati dengan obat antivirus (Lowa State University, 2009).
Obat antivirus ini juga dapat diambil sebagai tindakan pencegahan jika Anda telah melakukan kontak langsung dengan seseorang yang diduga menderita flu babi (Better Health, 2012).

f.       Rehabilitasi
Sebagian besar penderita penyakit flu babi tidak memerlukan rehabilitasi khusus.

g.      Prognosis
Sebagai perbandingan  tingkat morbiditas untuk influenza musiman manusia adalah tinggi, tetapi infeksi tanpa komplikasi dengan virus influenza manusia jarang berakibat fatal pada orang sehat. Infeksi flu babi dengan virus influenza manusia lebih parah pada anak-anak (terutama bayi), orang dengan penyakit pernapasan atau jantung, dan mereka yang imunosupresi (Lowa State University, 2009).


BAB IV
PENUTUP
a.       Kesimpulan
Flu babi merupakan penyakit pernapasan babi yang disebabkan oleh tipe virus influenza A yang secara teratur menyebabkan wabah influenza pada babi. Kebanyakan virus influenza babi  menular melalui kontak langsung. Gejala flu babi pada manusia mirip dengan gejala flu musiman pada manusia dan dapat mencakup demam (lebih dari 37,8 ° C), sakit tenggorokan, batuk, hidung tersumbat, sakit kepala dan nyeri tubuh, serta kelelahan dan menggigil.  Pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya tutupi hidung dan mulut Anda dengan tisu jika Anda batuk atau bersin, kemudian buang tisu itu ke kotak sampah serta sering-seringlah mencuci tangan Anda. Tidak ada obat khusus untuk flu babi pada manusia, namun dapat diobati dengan Obat antivirus seperti Oseltamivir (Tamiflu), Symmetrel (Amantadine), Flumadine (Rimantadine),  Relenza (Zanamivir) dapat mencegah virus influenza dari penyebaran dalam tubuh Anda.
b.      Saran
Jika Anda terkena flu, obat antivirus merupakan pilihan pengobatan yang penting. Obat anti virus didapat resep (pil, cair atau inhaler) yang memerangi flu dengan menjaga virus flu berkembang biak dalam tubuh Anda. Obat anti virus dapat membuat sakit anda berkurang dan membuat Anda merasa lebih baik. Mereka juga dapat mencegah komplikasi flu yang serius. Ini bisa sangat penting untuk orang yang berisiko tinggi. Untuk pengobatan, obat anti virus bekerja terbaik jika dimulai segera setelah sakit (dalam waktu 2 hari gejala). Selain itu, Anda dapat mengambil langkah preventif sehari-hari seperti mencuci tangan sering untuk mengurangi kesempatan Anda untuk mendapatkan flu. Jika Anda sakit flu, mengurangi kontak dengan orang lain dan menutupi batuk anda untuk membantu menjaga kuman menyebar.


BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Better Health. 2012. Swine Flu. http://www.betterhealth.vic.gov.au /bhcv2 /bhcpdf. nsf/ByPDF/Swine_flu/$File/Swine_flu.pdf. Diakses pada tanggal 01 April 2012.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2012. Swine Influenza (Flu). www.muhlsdk12.org/webdocs/5/SwineInfluenza.pdf.  Diakses pada tanggal 01 April 2012.
J.S.Malik Peiris et al.2009. “Journal of Clinical Virology 45” Halaman 169- 173.http://vbs.psu.edu/currentstudents/clubs/biomedical-sciences/weekly-articles/The%202009%20H1N1%20influenza%20outbreak%20in%20its%20historical%20context.pdf Diakses tanggal 01 April 2012.
Lowa State University. 2009. Swine Influenza. www.cfsph.iastate.edu/Factsheets/ pdfs/swine_influenza.pdf.  Diakses tanggal 01 April 2012.
Qhse Dept.2009. Influenza – Swine Flu Self Study Package. www.sgh.org.sa/sf/ files/Swine-Flu-INFLUENZA.pdf. Diakses tanggal  01 April 2012.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar