Kamis, 02 Februari 2012

Resume Film "Patch Adam"

        RESUME FILM ”PATCH ADAM”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Komunikasi Informasi Edukasi




Oleh
Nama   : Stevy E.N Purba
NIM    : G1B010013
Kelas   : B



      KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2012



I.       Pendahuluan
Film ini bercerita tentang seseorang pria yang sangat ingin menjadi dokter yang menolong tanpa mengharapkan suatu imbalan atau uang. Hunter Adams (Patch) yang pada awal mulanya berkeinginan untuk kembali ke rumah seorang diri, tetapi karena merasa kesepian, akhirnya dia masuk ke panti rehabilitas mental dan kejiwaan RS.Fairfax pada tahun 1969. Di tempat ini, Patch bertemu dengan banyak orang yang menjadi inspirasi baginya. Awalnya Patch bertemu dengan Arthur Menddelson yang inovatif, kemudian dia juga bertemu dengan Rudy teman sekamarnya yang phobia terhadap tupai. Suatu hari, Patch ke kamar Arthur dan disana dia mendapatkan sesuatu yang merubah hidupnya 180°. Pada malam hari ketika Patch dan Rudy beristirahat, tiba-tiba Rudy menggoyang-goyangkan tempat tidurnya karena dia ingin buang air kecil. Tetapi, karena dia takut ada tupai maka dia mengurungkan niatnya untuk ke kamar mandi. Saat Patch melihat Rudy, dia bertanya dan membantunya menyelesaikan masalahnya itu, sehingga dia berani untuk ke kamar mandi sendiri. Keesokan harinya, Patch meminta izin keluar dari RS.Fairfax kepada kepala dokter yang merawatnya karena dia telah berhasil menghilangkan ketakutannya sendiri dengan cara membantu Rudy.
Dua tahun kemudian, Patch melanjutkan keinginannya menjadi seorang dokter dengan masuk ke Virginia Medical University. Disana dia bertemu dengan banyak orang yang mempunyai keinginan yang sama untuk menjadi seorang dokter, diantaranya yaitu Mitch Roman yang adalah teman sekamarnya, Truman Schiff yang merupakan sahabat dekatnya, dan Carfin Fhisher yang juga temannya. Selain itu, dia juga bertemu dengan banyak dekan diantaranya yaitu Dekan Walcott, Dekan Anderson. Patch juga bertemu dengan beberapa perawat diantaranya yaitu Juletta dan Judy.
Suatu hari Patch dan Truman melakukan penelitian yang mereka beri nama “Hello”. Dari hasil penelitian tersebut mereka memperoleh hasil / respon yang positif dari para obyek penelitian. Setelah selesai melakukan penelitian tersebut, mereka berdua berjalan-jalan dan tanpa di sengaja masuk ke dalam pertemuan para konveksi pengepak daging. Disana, mereka mendapatkan banyak pembelajaran yang membuat Patch menjadi seorang pembicara yang memotivasi para pengepak daging disana, dan karena motivasi yang dia berikan kepada para pengepak danging, dia lalu mendapatkan jas putih seperti jas mahasiswa kedokteran. Kemudian Patch berpikir, apa bedanya mahasiswa tingkat 1 dan tingkat 3 ketika dia memakai jas putih tersebut dan muncullah ide untuk menyamar menjadi mahasiswa tingkat 3 agar bisa masuk ke dalam rumah sakit.
Dirumah sakit saat Patch dan Truman menyamar sebagai mahasiswa tingkat 3, Patch bertemu dengan banyak pasien diantaranya yaitu Margercy penderita penyakit diabetes akut, kemudian dia juga bertemu dengan kumpulan anak-anak penderita kanker salah satunya Cameron, disana Patch berusaha menghibur Cameron dan kawan-kawan dengan menjadi badut sehingga membuat mereka semua terhibur dan melupakan penyakitnya. Setelah itu dia bertemu dengan Jackie yang sangat ingin bersafari malam dan dia juga bertemu dengan Tn. Davis seorang penderita kanker pancreas. Dia sangat percaya dengan kekuatan cinta, pasien-pasien akan merasa lebih baik dalam proses penyembuhannya dan akan mengonsumsi obat dengan jumlah yang lebih sedikit. Ia ingin pasien -pasien merasa lebih baik dengan kebahagiaan mental, bukan hanya melalui obat-obatan. Prinspipnya, dokter juga bertugas untuk meningkatkan mutu kesehatan, bukan hanya untuk menunda kematian atau sekedar bekerja dengan gaji yang tinggi. Ia seringkali berinteraksi dengan pasien-pasien karena ia yakin bahwa pasien akan lebih bahagia dan membuat mereka lebih baik. Hal ini membuat ia seringkali berbuat hal-hal konyol dan seringkali dijuluki badut karena memang tingkah lakunya seperti badut. Dia benar-benar cinta humor dan selalu berkata lucu. Oleh karena itu, Patch sangat mudah berteman dengan siapa saja. Hasilnya, pasien-pasien merasa lebih baik dan mulai tertawa. Namun karena hal ini seringkali ia dipanggil untuk mendapat peringatan karena dianggap mengganggu kenyamanan pasien.
Suatu ketika Patch, melihat seorang ibu yang anaknya sedang sekarat di rumah sakit akibat kecelakaan, tapi ibu itu tidak membawa kartu asuransi kesehatan dan jiwa. Hati Patch tergerak untuk membantu ibu itu, lalu bersama dengan rekannya ia membangun Gesundheit (rumah klinik kesehatan untuk orang-orang tidak mampu). Di Gesundheit, Patch menyediakan fasilitas kesehatan yang memperboleh siapapun datang kesini, anak-anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang kaya (yang kekurangan rasa cinta di rumah sakit lainnya), para korban perang yang diabaikan oleh negara dan kabar baiknya tidak dipungut bayaran alias gratis. Di Gesundheit, Patch tak hanya menyediakan fasilitas kesehatan, ia juga menyediakan sebuah lahan yang penuh dengan tanaman. Siapa saja boleh menanam dan memakannya. Para pasien boleh tinggal disitu dan bercocok tanam. Yang hasilnya bisa dimakan bersama-sama dengan pasien lainnya.
Tak ayal lagi, hal ini lah yang membuat banyak pasien sembuh. Rasa cinta dan penuh perhatian yang diberikan oleh seluruh praktisi kesehatan di Gesundheit membuat tubuh pasien menghasilkan kesembuhan yang alami. Patch juga menyajikan sebuah praktik kedokteran yang berbeda. Ia mendatangi pasien-pasiennya dengan menggunakan sepeda beroda satu. Dengan pakaian badut dan hidung besar merahnya, membuat siapa saja pasti tertawa dan mampu melupakan sedikit rasa sakit yang dialaminya.
Patch juga sering melakukan kunjungan ke rumah pasiennya. Ia beranggapan kalau untuk menganalisa (anamnesis) penyakit seorang pasien tidak hanya bisa melalui wawancara dan pemeriksaan di ruang praktek saja. Melalui kunjungan ke rumah, Patch bisa melihat dengan jelas gaya hidup seseorang, kebersihan lingkungannya, pola makan dan berbagai hal lainnya yang dapat menunjukkan sebab suatu penyakit timbul. Sehingga ia bisa memberikan masukan untuk mengobati penyakit dari sumbernya langsung.
Suatu ketika, Carfin Fhisher salah satu sahabat Patch yang mana juga kekasihnya, mendapat telepon dari seorang pasien bernama Larry (seorang penderita yang mengalami gangguan mental). Carfin seorang diri datang ke rumah Larry, kemudian terjadi kejadian pembunuhan yang mana Carfin di bunuh oleh Larry, dan Larry bunuh diri. Kejadian ini membuat Patch merasa kehilangan dan merasa terpukul serta merasa putus asa. Sehingga dia memutuskan untuk berhenti dan melupakan impiannya menjadi seorang dokter.
Suatu ketika Patch merenung dan mendapatkan sebuah pembelajaran dan setelah dia merenungkannya dia bangkit dari keterpurukkannya serta keputus asaannya. Patch melanjutkan impiannya untuk menjadi seorang dokter dan meneruskan apa yang dia bangun bersama teman-temannya. Ternyata salah satu dekannya menentang apa yang dilakukan oleh Patch dan teman-temannya, karena menurut dia Patch dan teman-temannya telah menyalah artikan etika kedokteran. Akhirnya, Patch selaku pencetus ide Gesundheit disidang oleh para petinggi dokter, dan para petinggi dokter itu bisa menghentikan impian Patch untuk menjadi seorang dokter.
Setelah berdebat dan memperoleh penjelasan tentang apa yang Patch ingin dan menjadi pedoman ia terbeban menolong semua orang secara gratis, akhirnya para petinggi dokter memutuskan bahwa apa yang dilakukan oleh Patch adalah sebuah terobosan yang baru dalam mengembangkan ilmu kedokteran dan rasa cintanya terhadap para pasiennya tidak salah. Dan akhirnya, Patch mendapatkan hak dan berhasil lulus menjadi seorang dokter dengan proses yang sangat panjang serta memperoleh banyak pembelajaran untuk membangun sebuah tempat rumah klinik pengobatan gratis bagi setiap orang yang kurang mampu yaitu Gesundheit.
  
II.    Pembahasan
Teori Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan dari film Patch Adam ini termasuk dalam teori “Komunikasi Kesehatan yang paling dasar, yaitu model, bentuk dan proses komunikasi”. Pengertian dari komunikasi kesehatan adalah usaha sistematis yang dilakukan untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat dengan berbagai prinsip dan metode komunikasi. Dasar komunikasi kesehatan antara lain adalah niat, minat, pandangan, lekat (pesan menarik, cara penyampaian pesan baik, ekspresi wajah dan intonasi sesuai) dan keterlibatan (pendengar / peserta harus ikut terlibat) , dalam hal ini semua hal itu lebih dominan harus ada di dalam diri tenaga kesehatan termasuk tenaga kesehatan masyarakat. Di dalam film ini model komunikasi yang digunakan oleh Patch Adam untuk menangani pasien-pasiennya adalah Model Komunikasi “Speech Communication Model” dimana pembicara memberikan nasihat-nasihat yang bisa positif/negative yang di dengar baik oleh pendengar sehingga akan muncul umpan balik dari si pendengar untuk si pembicara dalam bentuk perubahan sikap dari si pendengar.
Proses Komunikasi yang digunakan dalam film ini adalah “Proses Komunikasi Secara Sekunder” yaitu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Media yang digunakan merupakan perpaduan komunikasi berlambang bahasa, gambar, dan warna seperti film, televisi, video, radio, dan alat-alat atau sarana-sarana lain yang bisa digunakan dalam proses komunikasi. Seperti di dalam film ini media atau alat yang digunakan untuk membantu proses komunikasi adalah benda yang mirip seperti hidung badut, balon, dan lain-lain.
Bentuk Komunikasi yang digunakan dalam film ini adalah “Bentuk Komunikasi Interpersonal” yaitu bentuk komunikasi antara komunikator dengan komunikan yang dilakukan secara langsung atau face to face baik perorangan maupun kelompok. Komunikasi interpersonal dapat efektif apabila terjadi sikap yang empati, respect dan jujur antara komunikan dan komunikator, sehingga akan terjalin komunikasi timbal balik yang efektif yang bisa membuat komunikan mejadi lebih tenang setelah dia mengungkapkan segala sesuatu yang dia pikirkan kepada si komunikator dan komunikasi antara kedua pihak ini akan berjalan amat baik sehingga komunikan dapat percaya secara penuh dengan komunikator. Proses komunikasi interpersonal yaitu diantaranya adalah :
a.    -   Menyambut klien dengan hangat
b.    -  Menanyakan keadaan klien
c.   -    Menanyakan masalah yang dihadapi klien
d.   .   Membantu klien memecahkan masalahnya
e.   .    Menjelaskan kepada klien bagaimana cara mencegah masalah
f.     .  Melakukan tindak lanjut
Ke enam proses komunikasi interpersonal itulah yang digunakan oleh Patch dalam menangani semua pasien yang dia hadapi atau pasien yang datang kepadanya untuk mendapatkan perawatan. Karena ke enam hal itulah Pacth menjadi pribadi yang sangat bisa mempengaruhi pasiennya dan bisa membuat pasiennya percaya kepadanya. Sehingga, proses komunikasi kesehatan antara Patch dan pasiennya berlangsung amat baik dan efektif.
            Selain teori komunikasi kesehatan yang digunakan, dalam film ini juga termasuk dalam teori “Komunikasi Verbal dan Non Verbal”. Komunikasi Verbal yaitu komunikasi yang menggunakan symbol / pesal verbal (bahasa) yang menggunakan satu kata atau lebih sebagai kode verbal. Agar komunikasi berhasil, terdapat 3 fungsi bahasa (Casandra, 1980) yaitu :
a.       Mempelajari dunia sekitar kita yang menarik
b.      Berhubungan dengan orang lain seperti bergaul untuk mengerti orang lain
c.       Memungkinkan untuk hidup lebih teratur (dapat mengetahui perilaku, norma-norma, dll sehingga kita dapat menyesuaikan diri kita dengan kondisi yang sedang dihadapi), saling memahami tujuan.
Sedangkan Komunikasi Non Verbal yaitu komunikasi yang menggunakan pesan-pesan untuk melukiskan peristiwa diluar kata-kata yang terucap. Menurut Jalaludin Rakhmat (1994), pesan komunikasi non verbal ada 5 yaitu :
a.       Pesan kinesik : Pesan yang disampaikan melalui pesan fasial (menggunakan muka untuk menyampaikan makna tersebut).
b.      Pesan gestural : Pesan yang disampaikan melalui gerakan anggota badan.
c.       Pesan proksemik : Pesan yang disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang untuk mengungkapkan keakraban.
d.      Pesan artifaktual : Pesan yang disampaikan melalui penampilan tubuh dengan pakaian dan kosmetik (untuk meyakinkan status seseorang).
e.       Pesan sentuhan : Pesan yang disampaikan melalui sentuhan seperti mengelus rambut, memegang tangan, dan lain-lain.
Di dalam film ini segala jenis kegiatan yang dilakukan oleh Patch ketika berhubungan dengan pasiennya adalah menggunakan komunikasi verbal dan non verbal. Patch menggunakan komunikasi verbal dengan berbagai bahasa agar bisa berkomunikasi dengan pasiennya, selain itu untuk membuat pasien menjadi percaya kepadanya dia juga menggunakan komunikasi non verbal contohnya ketika dia berkomunikasi dengan pasiennya dia menggunakan mukanya untuk menyampaikan makna yang akan diberikan dengan dia menggunakan hidung badut, kemudian dia juga selalu menggunakan anggota badannya untuk berkomunikasi dengan pasiennya contohnya ketika dia menari untuk pasien-pasiennya sehingga membuat pasiennya bisa melupakan sakitnya, selain itu Patch juga menggunakan pesan-pesan yang lain untuk mendukung terciptanya komunikasi yang baik antara Patch dengan pasien-pasiennya.
            Selain kedua teori yang telah dijelaskan di atas, film ini juga termasuk dalam teori “Empati dalam Komunikasi”. Empati adalah kemampuan untuk mau mendengarkan dan berusaha memahami tanpa memberikan penilaian dan prasangka, sehingga akan muncul solusi penyelesaiannya, Aspek empati (Smith) ada 3 yaitu :
a.       Aspek mental : Kemampuan melihat dunia orang lain dengan menggunakan paradigma orang lain à memahami orang tersebut secara “emosional dan intelektual”
b.      Aspek verbal : Kemampuan menggunakan kata-kata atau ucapan à memahami perasaan orang tersebut dan alasan reaksi emosi yang terjadi
c.       Aspek non verbal : Kemampuan menunjukkan empati dengan kehangatan (menunjukkan secara verbal dan non verbal tanpa melibatkan emosi kita, tetapi kita tetap menunjukkan ekspresi) dan kesejatian (menunjukkan eksistensi kita sebagai seorang tenaga kesehatan).
Upaya membangun empati ada 7 yaitu :
a.       Membuka diri à agar bisa mendengarkan dan memahami segala perbedaan yang ada di setiap diri manusia.
b.      Menciptakan “orang tua batin” yang empatik à mencoba menempatkan diri kita dalam posisi orang yang bersangkutan.
c.       Bicara dengan bahasa tubuh à dengan memperhatikan bahasa non verbal (body language/tambahan informasi).
d.      Dekat tapi tidak terlalu intim à timbul empati (jarak keintiman tetap terjaga dan tidak melibatkan emosi dalam menyelesaikannya).
e.       Menghapus pola pikiran yang menghambat empati à mencoba berempati pada orang yang mendapat penilaian buruk, tetapi tidak menghampat proses komunikasi.
f.       Belajar menyeimbangkan kebutuhan kita dengan kebutuhan orang lain à aktif menggunakan ketajaman emosional (memahami perasaan) dan juga indra pendengaran.
g.      Memberi dan atau menerima à harus ada keseimbangan antara member dan atau menerima.
Di dalam film ini aspek empati sangat berperan penting ketika Patch berhubungan dengan pasien-pasiennya. Dia berusaha untuk bisa mengetahui apa yang dirasakan oleh pasiennya dan ikut merasakan apa yang dirasakan pasiennya, tetapi tetap dalam proses komunikasi yang baik sebagai tenaga kesehatan yang bisa memberikan solusi penyelesaian kepada si pasien. Artinya, Patch selalu bisa menempatkan dirinya dengan baik yang disesuaikan dengan kondisi semua pasien yang datang dan berobat kepadanya, sehingga proses komunikasi antara Patch dan pasiennya tetap berjalan efektif tanpa adanya hambatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar